DJI Dihukum karena Keunggulannya

DJI Dihukum karena Keunggulannya

Berita Akihabara — Dalam dunia drone konsumen dan profesional, ada satu nama yang hampir identik dengan industri itu sendiri: DJI. Raksasa teknologi Tiongkok ini tidak hanya berpartisipasi di pasar; mereka pada dasarnya telah mendefinisikan ulang hal tersebut, dengan meraih pangsa pasar global yang sangat besar yaitu lebih dari 70% di sektor konsumen drone. Dominasi ini tidak hanya menjadikan DJI terkenal tetapi juga menempatkannya di bawah pengawasan regulasi, khususnya di Amerika Serikat.

DJI, yang secara resmi dikenal sebagai Da-Jiang Innovations, telah mencapai kepemimpinan pasar ini melalui inovasi tanpa henti, manufaktur berkualitas, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan konsumen. Sejak awal berdirinya di asrama perguruan tinggi pada tahun 2006, DJI telah berkembang menjadi perusahaan yang memproduksi drone untuk semua orang mulai dari penghobi hingga pembuat film Hollywood. Seri Phantom, drone Mavic, dan penawaran kelas profesional seperti seri Inspire dan Matrice telah menetapkan standar industri untuk stabilitas, kemudahan penggunaan, dan kualitas gambar.

Namun, keunggulan inilah yang tampaknya menjadi alasan mengapa DJI berada di tengah-tengah regulator Barat, khususnya AS. Narasi seputar drone DJI semakin bergeser dari kekaguman menjadi kecurigaan, dengan fokus pada masalah keamanan nasional. Kritikus di Amerika Serikat telah menyuarakan kekhawatiran atas potensi pengumpulan data dan kemungkinan perangkat ini dimanipulasi dari jarak jauh untuk tujuan jahat. Namun, tidak ada bukti nyata bahwa drone konsumen DJI menimbulkan risiko seperti itu. Sebaliknya, yang terbukti adalah keunggulan teknologi dan strategi bisnis DJI yang melampaui pesaing Barat.

Amerika Serikat telah mengambil beberapa langkah yang tampaknya bersifat menghukum dibandingkan tindakan pencegahan. Misalnya, DJI telah dimasukkan ke dalam daftar hitam investasi dengan alasan kekhawatiran pengawasan di Xinjiang, meskipun produk DJI dirancang untuk penggunaan sipil. Senat AS telah mempertimbangkan rancangan undang-undang yang dapat melarang drone DJI, dan Bea Cukai AS bahkan telah menghentikan beberapa impor dengan tuduhan kerja paksa, meskipun DJI membantahnya.

Pengawasan peraturan ini tampaknya lebih merupakan respons terhadap dominasi pasar DJI dibandingkan ancaman keamanan sebenarnya. Tidak ada bukti substansial yang menunjukkan bahwa drone konsumen DJI digunakan untuk spionase atau menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan nasional. Sebaliknya, tindakan tersebut tampaknya didorong oleh kombinasi proteksionisme dan ketidaknyamanan terhadap perusahaan Tiongkok yang memimpin industri teknologi tinggi dan visibilitas tinggi.

Intinya, kisah DJI adalah salah satu perusahaan yang dihukum karena keberhasilannya. Keunggulannya dalam teknologi drone, yang menunjukkan kemampuan perusahaan Tiongkok untuk mengalahkan perusahaan Barat dalam hal inovasi dan penguasaan pasar, secara tidak sengaja telah menjadikan perusahaan ini sebagai target. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang keseimbangan antara permasalahan keamanan dan konsekuensi yang tidak diinginkan dari mengekang kepemimpinan teknologi global berdasarkan kebangsaan dan bukan berdasarkan prestasi.

Artikel Terkait Drone Terbaru

Terra Drone Mengambil Saham Mayoritas di Unifly

Sistem Informasi Spasial Penerbangan Drone untuk Kota-kota Jepang

Ujian Nasional Pilot Drone Level 4

Pengiriman Drone Pos Jepang

Larangan Penerbangan Drone Level 4 Dicabut

Satu Pilot Menerbangkan Beberapa Drone

Sora-iina Memperluas Pengiriman Drone di Kepulauan Goto

Pengiriman Telur Sapi yang Dibuahi dengan Drone

ANA dan Seven-Eleven Memperkuat Rencana Pengiriman Drone

Baterai Drone Generasi Berikutnya dari Enpower

faceflame.us
foxsportsslive.us
generalsite.us
healthhost.us
ivanpitbull.us
newmoonpools.us
optimalwell.us
photobusiness.us
serenesoul.us
towerscloud.us
transferhealth.us
visionaryhub.us
wellnesswhisper.us