Keberhasilan Berkualitas untuk Pendaratan di Bulan di Jepang

Keberhasilan Berkualitas untuk Pendaratan di Bulan di Jepang

Berita Akihabara (Tokyo) — Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) menyatakan keberhasilan dalam “misi utama” mereka untuk melakukan pendaratan di Bulan di dekat koordinat yang ditargetkan, namun hal tersebut bukanlah kemenangan yang wajar.

Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) tak berawak mendarat di permukaan bulan pada 20 Januari 2024, menjadikan Jepang negara kelima yang mendaratkan kendaraan di Bulan.

Namun, JAXA mengakui bahwa “pada ketinggian 50 meter sesaat sebelum dimulainya manuver menghindari rintangan, kemungkinan besar daya dorong salah satu dari dua mesin utama hilang” karena alasan yang tidak jelas. Hal ini menyebabkan kendaraan tergelincir menjauh dari zona sasarannya, miring ke arah yang tidak terduga, dan kemungkinan besar terjatuh ke tanah saat mendarat.

Konsekuensi paling serius dari pendaratan yang tidak tepat sasaran ini adalah SLIM terjatuh dan terguling, diposisikan sedemikian rupa sehingga panel surya tidak dapat mengumpulkan energi untuk menggerakkan pesawat. Ini berarti bahwa ketika baterai kehabisan daya, SLIM perlu dimatikan sebelum waktunya.

Namun, JAXA mencatat bahwa “semua data teknis tentang panduan navigasi yang mengarah ke pendaratan, dan data gambar kamera navigasi yang diambil selama penurunan dan di permukaan bulan yang diperlukan untuk teknologi pendaratan tepat di masa depan, diperoleh dari pesawat ruang angkasa. Pesawat luar angkasa kecil tersebut berhasil dipisahkan sesaat sebelum mendarat dalam situasi darurat ini. Kamera spektroskopi multi-band pada SLIM juga dioperasikan dalam uji coba dan menangkap gambar hingga listrik dimatikan.”

Keberhasilan SLIM yang berkualitas merupakan pendorong semangat bagi program luar angkasa Jepang, yang baru-baru ini mengalami serangkaian kegagalan sementara pesaing dari Asia terus bergerak maju.

Uni Soviet dan Amerika Serikat berhasil melakukan pendaratan lunak pertama di Bulan pada tahun 1966, namun baru-baru ini diikuti oleh Tiongkok (2013), India (2023), dan kini Jepang.

Artikel Terkait Industri Luar Angkasa Terbaru

Pekerjaan Robot di Bulan dan Mars

Kecelakaan Bulan Digambarkan sebagai Kesuksesan

Pendarat Jepang Memasuki Orbit Bulan

Roket H3 Gagal Lagi

Roket H3 Mengecewakan Penggemar Luar Angkasa

faceflame.us
foxsportsslive.us
generalsite.us
healthhost.us
ivanpitbull.us
newmoonpools.us
optimalwell.us
photobusiness.us
serenesoul.us
towerscloud.us
transferhealth.us
visionaryhub.us
wellnesswhisper.us