Berita Akihabara — ispace, sebuah perusahaan eksplorasi bulan yang berbasis di Tokyo, akan meluncurkan misi keduanya, SMBC x Hakuto-R Mission 2, pada tanggal 15 Januari. Misi tersebut akan lepas landas dari Space Launch Complex 39A milik Kennedy Space Center di Florida, menandai upaya lain perusahaan untuk mendarat di Bulan setelah penghentian awal misi pertamanya.
Misi tersebut, yang diberi nama Venture Moon, akan menggunakan pendarat bulan Resilience dan penjelajah mikro Tenacious. Takeshi Hakamada, pendiri dan CEO ispace, menekankan pembelajaran dari Misi 1, dengan menyatakan bahwa perusahaan bergerak maju dengan ketahanan. Misi ini bertujuan tidak hanya untuk berhasil ketika misi sebelumnya gagal, tetapi juga untuk melakukan eksperimen ilmiah dan budaya di permukaan bulan.
Muatan tersebut termasuk elektroliser air dari Takasago Thermal Engineering, eksperimen produksi makanan oleh Euglena Co., dan wahana radiasi luar angkasa dari Universitas Pusat Nasional Taiwan. Artefak budaya juga merupakan bagian dari kargo, termasuk pelat logam peringatan yang terinspirasi oleh “Mobile Suit Gundam UC” dan disk memori UNESCO yang melestarikan warisan budaya global. Penjelajah Tenacious akan menjelajahi medan bulan, dilengkapi dengan kamera HD dan sekop untuk mengumpulkan dan menganalisis regolit bulan, serta akan membawa rumah model karya seniman Swedia Mikael Genberg.
Didukung secara finansial sekitar 27 miliar yen (US$180 juta), ispace telah mempersiapkan tidak hanya untuk misi ini tetapi juga untuk upaya masa depan, termasuk Misi 3 pada tahun 2026 di bawah inisiatif Layanan Muatan Bulan Komersial NASA dan misi lainnya pada tahun 2027 dengan dukungan dari Bisnis Kecil Jepang Program Penelitian Inovasi.
Selain persiapan peluncuran, ispace dan Citizen Watch telah menyiapkan jam hitung mundur di Tokyo untuk melibatkan masyarakat dalam acara tersebut. Namun tanggal peluncuran dapat berubah karena cuaca atau kondisi tak terduga lainnya.
Misi ini mewakili langkah penting bagi ruang angkasa dalam upayanya memperluas eksplorasi bulan dan membangun kehadiran di Bulan, dengan potensi implikasi bagi bisnis masa depan dan penelitian ilmiah di luar angkasa.
Artikel Terkait Industri Luar Angkasa Terbaru
Tiongkok Ingin Memiliki Starlink
Program Luar Angkasa Jepang Mendapatkan Kembali Alurnya
Keberhasilan Berkualitas untuk Pendaratan di Bulan di Jepang
Pekerjaan Robot di Bulan dan Mars
Kecelakaan Bulan Digambarkan sebagai Kesuksesan
faceflame.us
foxsportsslive.us
generalsite.us
healthhost.us
ivanpitbull.us
newmoonpools.us
optimalwell.us
photobusiness.us
serenesoul.us
towerscloud.us
transferhealth.us
visionaryhub.us
wellnesswhisper.us