Berita Akihabara — Tiongkok telah memimpin penelitian teknologi global, khususnya di bidang-bidang mutakhir seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kinerja tinggi, dan sensor kuantum. Menurut laporan terbaru dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI), Tiongkok unggul dalam 57 dari 64 bidang teknologi utama, dan menunjukkan keunggulan globalnya dalam inovasi.

Kecerdasan Buatan mengacu pada mesin atau perangkat lunak yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pemahaman bahasa. Kemajuan Tiongkok di sini berarti mereka mengembangkan teknologi yang dapat belajar dari pengalaman, mengenali pola dalam data, atau bahkan mengambil keputusan secara mandiri, yang dapat merevolusi industri mulai dari layanan kesehatan hingga manufaktur.

Komputasi berkinerja tinggi melibatkan penggunaan superkomputer untuk memecahkan masalah kompleks dengan kecepatan yang tidak dapat dicapai oleh komputer biasa. Teknologi ini sangat penting untuk segala hal mulai dari prakiraan cuaca hingga penemuan obat, dimana sejumlah besar data harus dianalisis dengan cepat. Keunggulan Tiongkok dalam bidang ini menunjukkan bahwa mereka meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi tantangan big data dengan lebih efisien dibandingkan negara lain.

Sensor kuantum adalah perangkat yang menggunakan prinsip mekanika kuantum, cabang fisika yang menangani fenomena dalam skala kecil, untuk mengukur sifat fisik seperti gravitasi atau medan magnet dengan presisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sensor-sensor ini dapat membawa terobosan dalam navigasi, pencitraan medis, dan bahkan sistem keamanan. Dominasi Tiongkok dalam bidang ini menunjukkan bahwa mereka mendorong batas-batas teknologi pengukuran dan deteksi.

Laporan dari ASPI ini, yang melacak pergeseran teknologi melalui pengajuan paten, publikasi penelitian, dan metrik lainnya, memberikan gambaran bahwa Tiongkok memimpin dalam perlombaan teknologi. Implikasinya sangat luas; misalnya, dalam bidang AI, hal ini dapat berarti bahwa perusahaan-perusahaan Tiongkok akan segera menawarkan layanan AI tercanggih, yang berpotensi mempengaruhi dinamika kekuatan ekonomi global.

Fokus Tiongkok pada teknologi ini adalah bagian dari strategi nasional yang lebih luas seperti “Made in China 2025,” yang bertujuan untuk meningkatkan basis manufaktur negara tersebut. Kepemimpinan dalam penelitian teknologi ini tidak hanya menempatkan Tiongkok sebagai pusat inovasi namun juga berpotensi memberikan pengaruh dalam menetapkan standar teknologi global.